Selasa, 31 Januari 2012

Ade Namnung Meninggal Dunia








Selasa, 31 Januari 2012 13:23 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Kepergian komedian dan presenter Ade Namnung tak ayal meninggalkan duka mendalam. Terlebih, sebelumnya Ade dikabarkan telah membaik setelah sempat mengalami serangan saat tampil di Surabaya beberapa waktu lalu.
Kepergian Ade juga dirasakan oleh para artis Tanah Air. Bertubi-tubi ucapan belasungkawa memenuhi lini masa di Twitter. Ucapan duka datang dari presenter Pandji Pragiwaksono yang mengungkap dalam tweet-nya: Telah meninggal dunia, sahabat tercinta Syamsul Effendi (Ade Namnung) pukul 11.45 WIB. Rest in peace, thank you for the laughters :’(
Tweet serupa juga diberikan oleh penyanyi Nina Tamam dan Anji Drive, serta pesinetron Dhea Ananda yang berujar singkat,”Rest in peace Ade Namnung :(”
Nirina Zubir menyampaikan rasa duka citanya dengan menuliskan, ”Kami sekeluarga turut mengucapkan InnalilhiWainailaihirojiun buat ADE NAMNUNG yang telah berpulang ke Rahmatullah…”
Ada pula Saykoji yang menyampaikan tweet berupa ”RIP Ade Namnung. Farewell bro, we’ll miss u.”
Presenter Olla Ramlan tak ketinggalan. Selamat jalan sahabatku ADE NAMNUNG….
Kedukaan serupa juga dialami Ayu Dewi yang mengungkapkan, ”InnalillahiWaInnaIlaihiRojiun. Ka Ade Namnung,cinta kami tak sebesar cinta Allah padamu,karena kini dgn izin-Nya kau kembali,InsyaAllah di sisi-Nya.”
Penyanyi Tasya Kamila memberikan ucapan senada: ”Innalillahi wa innailaihi rajiun, selamat jalan ka Ade Namnung.. You’ll always live in our hearts.”
Ada pula ucapan duka cita dari mantan artis yang kini menjadi Wakil ubernur Jawa Barat, Dede Yusuf: Telah berpulang artis komedi ‘ADE NAMNUNG’ tadi pagi jam 11.45 wib. Krn sakit, smoga diterima disisi Allah sesuai amal budinya.
Masih banyak ucapan senada yang memenuhi lini masa Twitter, baik dari para artis maupun penggemar Ade.
Selamat jalan sahabat…
Redaktur: Endah Hapsari
WartaNews-Jakarta - Komedian dan pembawa acara Ade Namnung yang bernama asli Syamsul Effendi dilaporkan telah meninggal dunia, Selasa (31/1), sekitar pukul 11.45 WIB di usia 34 tahun.

Sejumlah selebritis mengucapkan kata bela sungkawa buat komedian bertubuh tambun itu melalui akun Twitternya, seperti @melaniesubono: Slamat jalan kak @namnung36..Speechless :( smoga keluarga yg ditinggal kuat ya. Ajal ga kenal umur sahabat.., @kikifarrel: RIP@namnung36..innalillahiwainnailaihi rajiuun. Selamat jalan kak..Semoga tenang disana..
“Telah Berpulang Ke Rahmatullah Syamsul Effendi / ADE NAMNUNG Pukul 11.45..Mohon Dimaafkan Segala Kesalahan Beliau Semasa Hidup..Amin,” tulis Ronny Immanuel atau Mongol, seorang standup comedy.
Sebelumnya, Ade Namnung sempat dirawat akibat terkena stroke, saat sedang show di Surabaya pada Desember lalu.
Namun baru saja sembuh dari pemulihan sakitnya, kondisinya kembali terganggu dan sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur,Jawa Barat sejak Jumat (20/1) lalu. Selamat jalan Ade !(*/Rev)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelawak dan presenter bertubuh tambun, Ade Namnung, dikabarkan meninggal dunia. Pelawak bernama asli Syamsul Effendi itu meninggal dunia pada Selasa (31/1/2012) pukul 11.45 Wib.
Kabar meninggalnya Ade menyebar di akun jejaring sosial Twitter, sesaat setelah meninggalnya Ade. Sejumlah artis menyampaikan rasa dukanya melalui akun twitter mereka masing-masing.
“Telah meninggal dunia, sahabat tercinta Syamsul Effendi (Ade Namnung) pukul 11.45 WIB. Rest in peace, thank you for the laughters,” tulis Pandji Pragiwaksono, salah seorang artis yang merupakan rekan Ade Namnung.
Rasa duka atas meninggalnya Ade juga diungkapkan pelawak Vincent. “Aaah..another kabar duka, Smoga engkau tenang dsana dan diterima di sisiNya De!..rest in peace my friend Ade Namnung,” ujar Vincent melalui akun twitter pribadinya.
Ucapan senada juga disampaikan penyanyi rap Iwa Kusuma atau dikenal dengan nama Iwa K. “Innalillaahi wa innailaihi raaji’uun.. Selamat berpulang, kawan Ade Namnung,” tulis Iwa K di akun twitternya.
Ade Namnung lahir di Jakarta, 10 April 1977. Selain pelawak, ia juga dikenal sebagai presenter. Ia juga menjadi pengisi acara tetap dalam acara Tawa Sutra di stasiun televisi swasta Antv, bersama Steny Agustaf, Ruben Onsu, dan Fanny Fadillah. Selain itu, Ade juga sering menjadi MC dalam suatu acara dan membintangi beberapa produk.
INILAH.COM, Jakarta Ade Namnung meninggal dunia, Selasa (31/1) sekitar pukul 11.45 WIB. Padahal Ade mempunyai semangat keras untuk melawan sakitnya dan ingin sembuh sembuh.
Ade Namnung yang memiliki nama lengkap Syamsul Effendi ambruk dan harus dirawat di RS Mitra Keluarga Surabaya pada 18 Desember 2011. Ade kelahiran Jakarta 1 April 1977, ternyata terserang stroke dan mengalami pendarahan di otaknya.
Meski begitu, Ade sepertinya tak mau menyerah dengan penyakitnya. Baru beberapa hari dirawat dan belum sembuh benar, Ade nekat untuk menjadi presenter dalam acara di RS Mitra Keluarga Surabaya.
“Papa aku itu kemarin Kamis (5/1) baru balik dari Surabaya, jenguk Namnung. Ternyata sampai di Jakarta hari Minggu (8/1) itu Namnung bikin kaget Papa, karena dikirimin foto sama manajemennya, foto Ade Namnung yang lagi nge-MC di RS tempat dia di rawat,” ujar adik kandung Ade, Dilla.
Kondisi kesehatan Ade pun terus membaik selama dipindah ke Rumah Sakit Melia Cibubur, Jakarta. Ade yang syarafnya sempat lumpuh berlahan kembali bergerak. Jari-jarinya mulai kembali menggenggam. Dokter yang merawat Ade pun yakin kala bintang komedi Tawa Sutra ANTV itu akan kembali sehat.
Ade pun sempat kecewa karena batal menghadiri dan menjadi presenter di pernikahan Andhika Pratama dan Ussy Sulistyawati. Ia juga begitu kecewa karena tak bisa hadir di acara Dahsyatnya Awards.
Namun Tuhan rupanya punya kehendak lain. Ade yang baru saja ditipu manajernya sebesar Rp300 juta ini harus menutup mata untuk selama-lamanya pada, Selasa (31/1) pukul 11.45 WIB. Sahabat dan rekan artis sangat berduka dengan presenter murah senyum ini. [aji] 

JAKARTA, suaramerdeka.com - Setelah beberapa pekan terakhir berjuang melawan stroke, Pelawak Ade Namnung meninggal dunia siang ini, sekira pukul 11.45 WIB, dalam usia 34 tahun.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak keluarga atau rumah sakit, kabar tersebut menjadi perbincangan di Blacberry Messenger (BBM).
“Telah Berpulang Ke Rahmatullah Syamsul Effendi / ADE NAMNUNG Pukul 11.45..Mohon Dimaafkan Segala Kesalahan Beliau Semasa Hidup..Namnung We Love U Sent,” tulis BBM yang diterima suaramerdeka.com, Selasa (31/1).
Sebelumnya, Ade Namnung dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya karena mengalami perdarahan hingga stroke. Kondisi kesehatan Ade mengalami penyembuhan yang cukup pesat. Salah satunya dia telah dapat menggunakan kursi roda dalam melakukan aktivitasnya.
Sebelum meninggal, presenter dan komedian ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur.
Ade Namnung lahir di Jakarta, 10 April 1977. Selain pelawak, ia juga dikenal sebagai presenter. Ia juga menjadi pengisi acara tetap di stasiun televisi swasta, bersama Steny Agustaf, Ruben Onsu, dan Fanny Fadillah. Selain itu, Ade juga sering menjadi MC dalam suatu acara dan membintangi beberapa produk.
( RED , Rifki / CN34 )










Telekomunikasi telah menjadi candu bagi masyarakat luas. Perkembangan globalisasi dunia mampu menipiskan bahkan meniadakan jarak geografis melalui media komunikasi virtual. Setiap manusia memerlukan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tak mengherankan jika bisnis telekomunikasi berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Kondisi geografis Indonesia mendukung industri seluler berkembang pesat dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi mampu menggeser media komunikasi dari kebutuhan sekunder atau tersier menjadi kebutuhan primer. Lihat saja, jika dulu telepon seluler (ponsel) menjadi barang mewah konsumsi kelas menengah keatas, sekarang hampir seluruh elemen kelas masyarakat telah memiliki ponsel sebagai bagian dari kebutuhan dan gaya hidup. Tak peduli seorang pejabat negara, pengusaha, mahasiswa, pelajar hingga tukang sayur keliling hampir dapat dipastikan merupakan pengguna ponsel. Meski sama-sama memiliki ponsel, pasti terdapat perbedaan penggunaan fasilitas antar pengguna ponsel itu. Sebagian konsumen cukup puas dengan menggunakan fasilitas pesan pendek (sms) dan panggilan telepon (voice call), namun sebagian konsumen lainnya sangat membutuhkan koneksi internet melalui jaringan GPRS maupun 3G. Tak heran jika para operator ponsel terus memperbanyak fitur dengan tarif bersaing. 

Pasar Seluler di Indonesia


Indonesia memiliki luas wilayah, jumlah penduduk dan letak geografis yang sangat potensial dalam pengembangan bisnis telekomunikasi seluler. Kue yang sangat besar ini diperebutkan oleh sepuluh operator seluler yang bermain di wilayah ini yaitu Telkom, Telkomsel, Indosat, Excelcomindo, Hutchison, Sinar Mas Telecom, Sampoerna Telecommunication, Bakrie Telecom, Mobile-8, dan Natrindo Telepon Seluler. Dari sepuluh operator tersebut hanya terdapat tiga operator yang memiliki pangsa pasar diatas 5%, yaitu Telkomsel (55,6%), Indosat (24,8%) dan Excelcomindo (14,8%). Tak mengherankan jika antar operator bersaing dalam memperoleh dan mempertahankan konsumen dengan berbagai strategi yang diterapkan. Beberapa strategi yang diterapkan operator seluler antara lain penawaran bonus kartu perdana (starter pack), bonus isi ulang, bonus pemakaian pulsa, berbagai hadiah melalui penukaran poin, dan tarif sms maupun panggilan murah. Persaingan antar operator seluler terlihat nyata dengan melimpahnya berbagai bonus dan tarif yang cenderung terus menurun. Apakah perang tarif antar operator seluler mampu menjadi media efektif dalam menjaring dan mempertahankan konsumen? Berbagai bonus dan tarif murah yang tidak serta merta menguntungkan konsumen dan menaikkan pendapatan operator sehingga diperlukan kajian kritis terhadap kebijakan tersebut. 

Perang Iklan Seluler


Kemampuan membuat iklan yang bagus sehingga dapat menarik perhatian konsumen potensial bukanlah hal yang mudah. Selain kreatifitas perancang iklan, operator seluler juga harus mampu mengenaIi karakteristik sasaran pasar yang ingin dicapai. Salah satu karakteristik masyarakat Indonesia menyukai apa yang dinamakan “gratis”. Budaya senang gratisan ini bukan hanya pada level kelas bawah namun level menengah atas pun tak luput memiliki kesenangan yang sama. Tak heran jika kebanyakan operator menyajikan berbagai bonus mulai gratis sms, pulsa, tarif murah bahkan panggilan gratis yang disampaikan melalui iklan-iklan menarik dengan artis ternama. Tawaran yang disampaikan melalui iklan-iklan tersebut diharapkan dapat membentuk persepsi positif calon konsumen sehingga membangun intensi untuk mengambil keputusan menggunakan produk tersebut. Namun berbagai bonus tersebut seringkali dibatasi oleh syarat dan ketentuan yang berlaku (term and conditions) yang tidak dijelaskan dalam iklan. Konsumen kadang merasa dirugikan ketika mereka tergiur bonus dan tarif murah yang ditawarkan operator seluler dan baru mengetahui berbagai bonus dan tarif murah itu memiliki syarat dan ketentuan berlaku yang berderet-deret setelah mereka telanjur membeli produk itu. Hal ini dapat dikatakan sebagai fenomena pembodohan konsumen. Fenomena pembodohan konsumen ini dapat menjadi ancaman bagi industri seluler masa depan jika terus berlanjut hingga masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap operator tersebut. Perilaku lebih bijak telah dilakukan beberapa operator besar yang mencantumkan syarat dan ketentuan berlaku terutama dalam iklan-iklan outdoor-nya.

Mengapa operator lebih gencar menawarkan berbagai bonus dan tarif murah pada pelanggan prabayar dibandingkan pascabayar? Mayoritas konsumen seluler di Indonesia merupakan pengguna kartu prabayar yang cenderung lebih beresiko untuk berganti nomor atau berpindah operator, berbeda dengan pengguna kartu pascabayar yang lebih terjamin loyalitasnya. Strategi bonus dan tarif murah dipergunakan operator seluler dalam meningkatkan loyalitas pengguna kartu prabayar. Kebanyakan strategi ini hanya diberlakukan terhadap pengguna kartu prabayar sehingga dimungkinkan dapat menimbulkan kecemburuan dari pengguna kartu pascabayar yang merasa dinomorduakan. Jika ini sebagai strategi mempertahankan loyalitas konsumen, mengapa tidak diberikan pada semua konsumen seluler prabayar maupun pascabayar? Meskipun bonus dan tarif bukan satu-satunya alasan loyalitas, karena rata-rata konsumen menyatakan bahwa nomor ponsel mereka sudah telanjur menyebar sehingga jika sampai terjadi pergantian nomor maka mereka merasa enggan saat harus menginformasikan nomor baru tersebut pada relasi, kolega, teman dan keluarga. Gonta-ganti nomor juga memiliki kesan kurang elegan, apalagi bagi seorang pebisnis, karena dapat menurunkan tingkat kepercayaan relasi bisnisnya. 

Klasifikasi Konsumen Seluler dan Perang Tarif


Konsumen terbagi dalam dua kelompok, yaitu konsumen coba-coba (trial) dan konsumen tetap (loyal). Konsumen coba-coba (trial) dapat berubah menjadi konsumen tetap (loyal) jika mereka terpuaskan oleh pelayanan, fasilitas dan kualitas operator seluler pilihannya. Begitu pula alasan bagi konsumen tetap (loyal) untuk tetap bertahan atau berpindah ke operator lain. Berbagai bonus dan tarif murah yang menarik bagi sebagian konsumen belum tentu sesuai dengan konsumen lain karena perbedaan kebutuhan. Konsumen yang memiliki aktifitas di malam hari akan diuntungkan dengan tarif murah atau bahkan gratis pada jam-jam off peak, berbeda dengan konsumen yang tidak memiliki aktifitas di malam hari lebih memilih hitungan tarif perdetik atau flat 24 jam. Artinya konsumen yang memegang kendali bijak dalam menentukan pilihan produk yang sesuai kebutuhan aktifitas masing-masing. Bersikap bijak dan kritis sangat penting untuk mengendalikan kognisi kita sebagai konsumen dalam mempersepsikan iklan-iklan operator seluler.

Penawaran tarif murah selintas memang mampu menarik perhatian konsumen, namun apakah konsumen otomatis memiliki intensi untuk memilih produk itu? Belum tentu, karena konsumen masih memiliki berbagai pertimbangan selain bonus dan tarif dalam menentukan pilihannya seperti jangkauan area yang luas, fitur dan kualitas layanan (suara bening, kemudahan koneksi/interkoneksi, perlindungan hak konsumen). Tarif murah dengan beragam fitur tak akan ada artinya jika jangkauan area sempit dan suara tidak jelas atau terputus-putus. Begitu pula fitur menarik, kualitas layanan bagus dengan jangkauan luas namun memiliki tarif yang mahal juga akan menjadi pertimbangan bagi konsumen yang daya belinya semakin menurun. Berbagai variabel yang menentukan kepuasan konsumen harus selalu menjadi perhatian para operator agar dapat tetap eksis dalam industri seluler. 

Kehadiran Operator Seluler Baru


Operator seluler baru yang muncul belakangan memiliki tantangan besar dalam meraih pasar sementara jangkauan area dan kualitas layanan yang dimilikinya masih terbatas. Kenyataan ini memicu operator baru menawarkan tarif yang jauh lebih murah, bahkan tarif yang kadang terlihat tidak rasional untuk bisa menutup ongkos produksi. Sayangnya, operator seringkali tidak menjelaskan apakah itu tarif sementara masa promosi atau tarif tetap. Satu hal yang tidak boleh diabaikan operator adalah jangan terlena dalam memanjakan konsumen untuk memenuhi tujuan jangka pendek berupa tingkat penjualan nomor yang tinggi hingga melalaikan perbaikan kualitas layanan dan perluasan jaringan. Ketidakpuasan menyebabkan konsumen hanya akan bertahan sesaat ditengah berbagai pilihan yang disajikan operator lain. Jika hal ini terjadi maka operator terutama yang memiliki pangsa pasar relatif kecil hanya akan berjalan menuju kematian. Sedangkan bagi operator-operator besar yang mendominasi pasar, jumlah konsumen yang tinggi harus diimbangi dengan daya dukung kualitas pelayanan sehingga tidak terjadi traffic jam. Traffic jam seringkali terjadi saat para konsumen menggunakan fasilitas jaringan secara bersama-sama misalnya momen tahun baru atau hari raya. Operator seluler memiliki kewajiban layaknya sebuah bank yang melindungi rahasia nasabah, maka operator seluler juga memiliki kewajiban melindungi rahasia pelanggan sebagai pemenuhan hak konsumen. Rahasia pelanggan tidak hanya mengenai identitas pelanggan namun juga informasi-informasi yang mengalir melalui media seluler tersebut.

Tarif murah otomatis menurunkan margin keuntungan, namun peningkatan pemakaian akibat penurunan tarif tersebut diharapkan dapat mendongkrak pendapatan operator seluler. Resiko yang diambil perusahaan dengan menurunkan margin keuntungan ini dapat menjadi bumerang jika kepuasan konsumen tidak terpenuhi, sehingga konsumen coba-coba (trial) hanya bertahan 1-2 bulan atau bahkan konsumen tetap (loyal) pun akan berpindah ke operator lain. Sehingga tarif murah tidak dapat menjadi alasan operator untuk menomorduakan kualitas dan pelayanan. Perang tarif dengan mengabaikan kualitas dan pelayanan akan menjadi perang tarif yang tidak logis sehingga akan merugikan konsumen maupun operator seluler sendiri. Operator harus cerdas dalam menentukan sasaran konsumen agar bonus dan tarif yang diberikan sesuai kebutuhan konsumen sehingga strategi ini tidak menjadi bumerang bagi operator. Kesesuaian strategi dengan kebutuhan pasar dapat memberikan keuntungan bagi konsumen sehingga konsumen cenderung akan meningkatkan pemakaian yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan operator. 

Langkah-Langkah Strategis dalam Perang Tarif


Perang tarif antar operator seluler yang berakibat semakin rendahnya biaya telekomunikasi sejauh ini selintas memang terlihat menguntungkan masyarakat, namun kenyataannya banyak konsumen yang merasa kualitas dan pelayanan operator seluler yang belum maksimal. Jika perang tarif terus berlanjut tanpa dikendalikan secara rasional, akan dapat merugikan konsumen maupun operator seluler sendiri. Beberapa langkah strategis yang bisa ditempuh agar perang tarif lebih bijak dan menguntungkan semua pihak, adalah:
  • Pemerintah
    Pemerintah membuat regulasi yang mengatur batas atas-bawah tarif komunikasi seluler (antar pelanggan maupun antar operator) dengan memperhatikan biaya produksi komunikasi (koneksi, interkoneksi, dan basis teknologi yang digunakan). Adanya regulasi batasan tarif ini akan mengendalikan tarif berada pada koridor yang rasional dan mencegah terjadinya persaingan usaha tidak sehat. Persaingan usaha tidak sehat dapat terjadi dengan adanya “kongkalikong” atau kesepakatan dibalik layar antara operator-operator seluler besar dalam penentuan tarif. Kesenjangan tarif yang tidak terlalu lebar akan membuat semua operator dapat bersaing dalam memberikan kualitas dan layanan maksimal dengan tarif yang rasional.

  • Operator Seluler
    Operator seluler harus melakukan penentuan sasaran pasar yang tepat sehingga strategi yang diterapkan sesuai kebutuhan pasar. Operator seluler harus bersikap jujur dalam membuat iklan-iklan sehingga konsumen tidak merasa terjebak dalam membeli produknya. Penetapan tarif rasional yang terjangkau, peningkatan kualitas dan layanan maksimal merupakan variabel penting bagi eksistensi operator ditengah persaingan bisnis komunikasi seluler Indonesia.

  • Masyarakat
    Masyarakat harus bersikap bijak dalam menentukan pilihan produk layanan seluler sesuai kebutuhannya. Masyarakat dituntut selalu bersikap kritis terhadap kebijakan-kebijakan operator seluler sehingga tidak terjebak pada informasi atau iklan-iklan yang menyesatkan. Sebagai konsumen, masyarakat memiliki hak memperoleh kualitas dan layanan maksimal dari operator seluler.
    Elemen pemerintah, operator seluler maupun masyarakat memiliki peran dalam menjaga eksistensi industri seluler di Indonesia.


  • Eksistensi industri seluler dapat dibangun dalam persaingan yang sehat antar operator seluler dengan perang tarif yang rasional tanpa mengabaikan kualitas dan layanannya. Terjaganya keharmonisan industri seluler dalam persaingan sehat dapat memberikan keuntungan bagi konsumen untuk memperoleh kualitas layanan maksimal dengan harga kompetitif, sedangkan operator bersaing dalam peningkatan kualitas dan layanan maksimal untuk memperoleh dan mempertahankan pasar. Jika demikian yang terjadi, tentunya industri seluler tidak sedang berjalan menuju kematian bukan?
    PENULIS : KANG ZAENAL THE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar